pembelajaran tanpa batas www.malang-center.blogspot.com

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Sit amet felis. Mauris semper,

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

Category name clash

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

Test with enclosures

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, ...

Block quotes

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

Contributor post, approved

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by Ezkajivo - - 0 comments

[ Read More ]

Posted by Ezkajivo - - 0 comments


Sekelompok peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology and Bionics [Institut Zoologi Teknik dan Bionika] di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.




Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri.



Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter). Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.)



Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya. Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.



Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri. Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini: Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April 2004.



Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin kesulitan.[*] Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba. Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit. Allah menyatakan dalam sebuah ayat Al Qur'an:



Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An Nuur, 24:45)
[ Read More ]

Posted by Ezkajivo - - 0 comments


Sebuah perangkat optik murah yang terilhami rancangan pada mata lalat membuka pintu bagi pengembangan peralatan-peralatan pencitraan baru di dunia kedokteran (medical imaging device).




Manfaat dari penggunaan perangkat pencitraan magnetis dalam pemeriksaan dan pengobatan di dunia kedokteran tidaklah diragukan. Para ilmuwan Israel kini tengah mengembangkan perangkat baru di bidang ini. Mereka berharap bahwa alat ini, yang masih dalam tahap pengembangan, akan memberikan lebih banyak keuntungan daripada yang ada sekarang. Keuntungan ini adalah biaya yang lebih murah daripada teknologi pencitraan yang digunakan pada perangkat-perangkat yang sudah ada. Oleh karenanya, jika rencana ini telah menjadi kenyataan, masyarakat akan mendapat kesempatan untuk diperiksa kesehatannya menggunakan alat pencitraan [scan] ini dengan lebih sering. Mahalnya perangkat pencitraan resonansi magnetis [Magnetic Resonance Imaging - MRI] atau pemeriksaan dini kanker dengan menggunakan sinar-X yang bisa membahayakan, dijelaskan sebagai berikut:



Agar cahaya dapat dimanfaatkan dalam pencitraan di bidang kedokteran, foton (partikel cahaya) berjumlah sedikit yang dipancarkan obyek [bagian tubuh] yang sedang dicitrakan haruslah dapat dikenali. Hal ini merupakan sebuah kendala yang dimiliki alat-alat yang sudah ada. Jaringan tubuh yang menutupi obyek yang sedang dicitrakan menyebabkan terbentuknya pengotor pada gambar dengan mengaburkan cahaya. Dalam cara-cara yang diterapkan sekarang, permasalahan ini diatasi dengan menggunakan kamera-kamera mahal yang dilengkapi shutter [katup] khusus yang menyaring "pengotor" yang disebabkan oleh cahaya yang dihamburkan oleh jaringan tubuh tersebut. Hal ini memperbesar biaya.



Peneliti Joseph Rosen dan David Abookasis dari Universitas Ben-Gurion di Israel kini telah menemukan sebuah cara baru. Para ilmuwan mengumpulkan sejumlah gambar dari obyek yang sedang dicitrakan dan menggabungkan gambar-gambar ini sedemikian rupa untuk menghasilkan satu gambar bagus dari obyek tersebut. Jadi, mereka mendapatkan sebuah gambar hasil rata-rata dari gambar-gambar tersebut, dan cahaya yang dihamburkan oleh jaringan tubuh, yakni "pengotor" pada gambar, dapat dihilangkan. Penggabungan ini merupakan sebuah pemecahan masalah nyata terhadap permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada peralatan-peralatan yang sudah ada. Akan tetapi, rancangan yang menjadi ilham dari pemecahan masalah melalui cara penggabungan [gambar] ini bukanlah alat buatan manusia. Dalam mencari pemecahan masalah ini, para ilmuwan tersebut terilhami oleh "mata majemuk" yang digunakan oleh lalat selama ratusan juta tahun. Bahkan, judul yang mereka berikan pada penelitian mereka adalah "Seeing through biological tissues using the fly eye principle" [Melihat Dengan Menembus Jaringan Hidup Berdasarkan Prinsip Mata Lalat].(1)



Mengambil rancangan pada mata lalat sebagai titik awal mereka, para ilmuwan ini mempersiapkan serangkaian mikrolensa yang terdiri dari 132 buah lensa berukuran amat kecil. Untuk menguji gagasan mereka, para peneliti tersebut mengambil dua potong [daging] dada ayam dan menyelipkan sepotong tulang sayap di antara keduanya. Mereka lalu menyoroti salah satu sisi dari daging itu dengan laser berkekuatan cahaya lemah dan meletakkan serangkaian mikrolensa pada sisi yang lainnya. Gambar-gambar yang ditangkap mikrolensa diteruskan ke kamera digital dengan lensa biasa. Komputer lalu menghilangkan sebagian besar dari pengotor yang dihasilkan oleh cahaya yang terhamburkan, sehingga menghasilkan sebuah gambar yang lebih jelas dari tulang sayap yang tertutupi [dada ayam].



"Mikrolensa yang lebih banyak dan penyempurnaan-penyempurnaan lain seharusnya dapat meningkatkan ketajaman gambar,' kata Rosen. 'Dengan pendanaan untuk mengembangkannya lebih lanjut, perangkat kami mungkin dalam waktu setahun dapat melihat tulang-tulang di dalam telapak tangan, atau akar sepotong gigi.' " (2)



Rosen menyatakan bahwa peralatan ini, yang bekerja berdasarkan prinsip mata lalat, begitu menjanjikan, dan memunculkan kabar gembira bahwa dengan penggunaan alat ini, endoskop yang tidak nyaman atau "kamera pil" yang harus ditelan dalam pencitraan perut (abdomen scans) akan menjadi peninggalan masa lalu.



Rancangan Mata Lalat



Seekor lalat yang bergerak melintasi udara sungguh luar biasa lincah. Lalat dapat mengubah arah terbangnya dalam sekejap ketika mengetahui adanya gerakan sangat lemah yang diarahkan kepadanya. Lalat dapat memilih untuk mendarat pada lantai, dinding atau langit-langit sebuah ruangan. Kenyataan bahwa lalat memiliki sebuah perangkat penglihatan amat hebat sangatlah penting dalam hal ini. Penelitian lebih dekat pada lalat dengan segera memunculkan penjelasan tentang sebab ketangkasan [terbang] ini. Mata lalat memiliki rancangan yang dikenal sebagai "mata majemuk" dan yang memungkinkannya melihat melalui lensa [mata] yang berjumlah banyak dan pada sudut pandang yang lebar.





Penampakan mata lalat di bawah elektron mikroskop.



Sebuah mata majemuk lalat tersusun atas satuan optik berjumlah sangat banyak, masing-masing dengan lensa optiknya sendiri, dan menghasilkan sejumlah besar gambar. Rangkaian saraf dari setiap satuan optik mengambil hasil rata-rata dari gambar yang ada, sehingga dihasilkanlah sebuah bayangan gambar yang lebih jelas daripada latar belakang yang dipenuhi pengotor. Mata lalat dapat mengindra getaran cahaya 330 kali per detik. Ditinjau dari sisi ini, mata lalat enam kali lebih peka daripada mata manusia.(3) Pada saat yang sama, mata lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh kita. Perangkat ini memudahkan lalat untuk menghidar dari musuhnya, terutama di lingkungan gelap.



Mata majemuk lalat merupakan alat tubuh terpenting yang memainkan peran dalam sistem penglihatan, sebuah fungsi teramat penting dalam kelangsungan hidup binatang tersebut. Ketika alat tubuh ini diteliti, akan kita saksikan lensa-lensa, yang secara khusus menghamburkan cahaya, membentuk permukaan cekung yang memberikan ruang penglihatan yang luas dan memusatkan bayangan [gambar yang terbentuk] pada satu titik pusat. Sisi-sisi satuan optik [optical unit] pada permukaan tersebut berbentuk segienam (heksagonal). Berkat bentuk segienam ini, satuan-satuan optik itu satu sama lain terpasang rapat. Dengan cara ini, celah-celah kosong yang tidak diinginkan -- yang muncul jika bentuk geometris lain digunakan -- tidaklah terbentuk; dengan demikian penggunaan paling menguntungkan dari luasan yang ada telah diterapkan. Meskipun berkas-berkas cahaya yang berasal dari sejumlah besar lensa diperkirakan akan menghasilkan sebuah bayangan gambar yang kacau, ini tidak pernah terjadi, dan lalat dapat melihat sebuah ruang penglihatan yang luas dalam satu bayangan gambar.



Terdapat rancangan unggul pada mata lalat. Prinsip teknik ini, yang telah digunakan oleh manusia sejak beberapa ratus tahun lalu, telah ada pada lalat selama sekitar 390 juta tahun. Pengkajian yang lebih umum pada sejarah alam kehidupan menunjukkan bahwa rancangan mata majemuk (pada trilobita zaman Kambrium) berasal sejak kurang lebih 530 juta tahun yang lalu.



Lalat telah memiliki struktur mata ini sejak saat binatang ini muncul menjadi ada.



SIAPAKAH PEMILIK RANCANGAN PADA MATA LALAT?



Pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut: para ilmuwan meniru rancangan pada mata lalat dalam mengembangkan peralatan mereka. Kenyataan bahwa mata lalat digunakan sebagai sumber ilham dalam teknologi modern merupakan pertanda jelas akan rancangannya yang unggul. Beragam bagian penyusun mata tersebut dapat dipahami sebagai sesuatu yang telah dirancang untuk satu tujuan tertentu. Lalu bagaimanakah lalat mendapatkan rancangan ini? Siapakah yang menyusun seluruh unsur-unsur pembentuk tersebut sedemikian rupa dan membentuk mata lalat?



Seluruh penataan pada mata lalat memperlihatkan bahwa rancangan ini diberikan pada serangga tersebut oleh Dzat yang memiliki kecerdasan tanpa tanding. Tidak ada keraguan, Allah Yang Mahakuasa-lah, Penguasa seluruh alam, Yang menciptakan lalat beserta sistem penglihatan sempurna ini. Penciptaan luar biasa pada lalat merupakan sebuah isyarat kekuasaan Allah yang tanpa batas.



Dalam sebuah ayat al Qur'an Allah mewahyukan:



Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (QS. Al Hajj, 22:73)
[ Read More ]

Posted by Ezkajivo - - 0 comments



Buku-buku teks zologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini. (1)





Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.



Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan. Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.”



Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.



Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi. Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:



1. Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar?



2. Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang?



3. Bagaimanakah otot pemercepat muncul?



4. Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya?



5. Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”?



6. Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah?



7. Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama?



8. Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi? (2)



Seorang evolusionis tidak akan memiliki jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Gambar di sebelah kiri, sebuah lukisan yang mewakili penampang melintang lidah bunglon, menyingkapkan bahwa sistem sempurna ini bergantung pada penciptaan yang amat khusus. Kelompok-kelompok otot dengan sifat-sifat yang berbeda secara tanpa cela melontarkan lidah, memercepatnya, menyebabkan lidah mengambil bentuk isap ketika menghantam mangsanya dan lalu cepat-cepat menariknya. Kelompok-kelompok otot ini sama sekali tidak saling menghalangi fungsi masing-masing, namun bekerja dengan cara yang terselaraskan dalam menghantam mangsa dan menarik lidah kembali ke mulut dalam waktu kurang dari sedetik. Tambahan lagi, berkat kerjasama antara sistem penglihatan dan otak, kedudukan mangsa diukur dan perintah bagi lidah balistik untuk “menembak!” diberikan oleh syaraf yang mengirimkan isyarat di dalam otak.



Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon.
[ Read More ]

Posted by Ezkajivo - - 0 comments


1- Situs blog Le blog d'Yves Daoudal memuat laporan pada tanggal 2 Februari 2007 tentang Atlas Penciptaan dengan judul "kepanikan Darwinis."




2- Surat kabar Belgia A Voix Autre menyebut pengaruh Atlas Penciptaan Harun Yahya di Prancis dengan ungkapan berikut: "Kepanikan di belakang panggung!" dan "Kepustakaan penganut Penciptaan belum pernah sedemikian dahsyat."



3- Majalah Le Nouvel Observateur menggambarkan wakil terpenting pergerakan paham Penciptaan sebagai, "Harun Yahya sendiri, dengan sumbangsih yang dibuat oleh terbitan-terbitan internasional Harun Yahya."



4- Majalah Science membuat pernyataan berikut tentang buku Atlas Penciptaan yang dikirim ke Prancis dan negara-negara lain dalam terbitannya tanggal 16 Februari 2007: "Ini adalah serangan yang terlihat paling megah terhadap evolusi yang tersaksikan dalam rentang waktu lama: Itu adalah kesepakatan di antara para ilmuwan Eropa yang beberapa minggu lalu telah menerima... buku-buku gratis Atlas Penciptaan."



5- Harian Le Monde menggambarkan Atlas Penciptaan sebagai "sebuah karya tak tertandingi" dalam terbitannya tanggal 3 Februari 2007.



6- Sebuah tulisan oleh Nicolien den Boer pada situs berbahasa Belanda Radio Netherlands menyatakan bahwa Atlas tersebut telah menimbulkan "bencana banjir besar" di seantero Eropa.



7- Terbitan tanggal 2 Februari 2007 dari harian Le Figaro memuat judul utama "Paham penciptaan Islam sedang menyerang di Prancis."



8- Terbitan tanggal 3 Februari 2007 dari harian Le Monde memuat judul utama "Para penganut penciptaan sekarang sedang menyerang sekolah-sekolah Prancis."



9- Terbitan tanggal 6 Februari 2007 dari harian La Liberation menggambarkan Harun Yahya sebagai "pemenang terbesar paham Penciptaan di Turki."



10- Terbitan tanggal 5 Februari 2007 dari The Washington Post menggambarkan Atlas Penciptaan sebagai "Buku Turki yang menyerang Darwinisme."



11- Pada tanggal 9 Februari 2007 situs berita www.bellaciao.org, sebuah garapan bersama Italia-Prancis, memuat laporan tentang pergerakan dunia yang memihak penciptaan. Laporan itu menyatakan bahwa: "Harun Yahya (orang Turki yang bernama asli Adnan Oktar), yang telah menyatakan teori Darwin tidaklah absah (dan filsafat satu-satunya yang menganjurkan pertikaian dan menganggapnya perlu), melangkah lebih jauh dari sekedar menolak teori evolusi."



12- Dalam situs pribadinya wartawan Amerika terkemuka Doug Ireland memuat laporan bertajuk "Paham penciptaan Islam menyerang Prancis."



13- Sebuah laporan dalam situs internet politik Prancis Gaullisme menyebutkan hal berikut dalam sebuah laporan tanggal 3 Februari 2007: "… penganjur paling giat paham penciptaan, disebabkan kekuatan terbitan-terbitan Harun Yahya, sudah pasti adalah Harun Yahya sendiri."



14- Sebuah situs blog tentang evolusi bernama Le blog des bactéries et de l'évolution memuat dua laporan pada tanggal 8 dan 9 Februari 2007. Keduanya menjuluki Atlas Penciptaan sebagai "kapal perang dahsyat yang menggunakan banyak kutipan dari ayat-ayat Al Qur'an."



15- Dalam terbitannya tanggal 5 Maret 2007, Le Soir, salah satu harian utama Belgia, memuat laporan tentang pengaruh di dunia dari buku Atlas Penciptaan Harun Yahya. Laporan tersebut, yang berjudul "Buku merah menyanggah pernyataan Darwin," menggambarkan karya Harun Yahya sebagai "sebuah campur-tangan cerdas."



16- Prof. Bernard Rentier dari Universitas Liege menyampaikan pendapat ini dalam situs pribadinya: "Isinya mengejutkan, tapi mengena. Seseorang tidak berani membayangkan pengaruh yang bakal muncul menyusul penyebaran buku Atlas tersebut ke seluruh dunia …"



17- Organisasi pendukung penciptaan Polandia Polskie Towarzystwo Kreacjonistyczne menyatakan bahwa "di sejumlah negara buku-buku sang penulis lebih dihargai daripada buku-buku pelajaran sekolah …"



18- Pada tanggal 23 Maret majalah internet Polandia Interia.pl memuat laporan berkenaan dengan Atlas Penciptaan Harun Yahya yang diberi judul "Buku rujukan anti-Darwinis telah mengguncang pihak-pihak yang berwenang."



19- Situs berita Glos Nauczycielski menggambarkan ketakutan hebat di Kementrian Pendidikan Belgia yang dimunculkan buku tersebut dengan judul "Buku anti-Darwinis menyerbu sekolah-sekolah Belgia."



20- Situs berita Dziennik Online memperbincangkan tanggapan pihak Belgia terhadap gagasan penciptaan, dan menyebutkan pihak berwenang Belgia "berkata bahwa buku tersebut perlu disita karena alasan mendesak."



21- Sebuah laporan yang dimuat terbitan tanggal 2 Mei 2007 dari Le Matin, salah satu harian utama Belgia menampilkan judul, "Propaganda tertanam kokoh di Eropa: sebuah Atlas luar biasa telah menyerang seantero Swiss!"



22- Jurnal bulanan Universitas Liège memuat laporan berjudul "Sebuah contoh mengejutkan Paham Penciptaan: karya asal Turki memicu debat evolusi!" dalam terbitannya tanggal 15 Mei 2007.



23- Dalam terbitannya tanggal 20 Juni 2007, Die Welt, salah satu harian terbesar Jerman, memuat laporan panjang berjudul "Berjuang dengan Al Qur'an melawan evolusi." Laporan itu menyebutkan "Kementrian Pendidikan di Paris panik dan menyerukan agar buku tersebut tidak diajarkan di kelas."



24- Pada tanggal 20 Februari 2007, situs berita Jerman hpd-online.de memuat laporan mengenai Atlas Penciptaan. Laporan ini mengulas tentang kepanikan yang disebabkan oleh penyebarluasan buku tersebut di Prancis dan Benelux.



25- Situs berita utama Amerika www.newsmax.com memuat laporan berjudul "Orang Turki: Ateisme adalah ‘Penyebab Utama Terorisme'" pada tanggal 22 November 2006. Laporan tersebut menyatakan, "Ini... memiliki pengaruh yang hanya dapat diimpikan para penganut paham penciptaan di Amerika Serikat."



26- Terbitan tanggal 23 Maret 2007 dari La Libre Belgique, yang diterbitkan di Belgia, menyebutkan "seorang penulis yang memperoleh keberhasilan yang semakin besar dalam penolakannya terhadap teori evolusi …"



27- Kevin Myers membuat pernyataan ini terhadap Atlas Penciptaan dalam koran Irish Independent tanggal 9 Maret 2007: "...Atlas Penciptaan Harun Yahya dari Global Publishing, adalah yang benar-benar paling memukau hingga kini di tahun ini."



28- Sebuah laporan oleh Carl-Johan Bilkenroth dalam terbitan tanggal 4 Maret 2007 dari Svenska Dagbladet, yang terbit di Swedia, menyebut Atlas tersebut sebagai "sebuah karya agung yang menantang Darwin."



29- Sebuah laporan mengenai Atlas Penciptaan dalam terbitan tanggal 4 Juni 2007 dari Corriere della Sera, harian terbesar di Italia, berisi pernyataan berikut: "Pada saat bersamaan, telah muncul persaingan antara penganut penciptaan asal Kristen yang berpusat di Amerika Serikat dan mereka yang berasal dari Islam yang telah menyibukkan kita dengan Atlas Penciptaan. Kita tidak dapat mengetahui siapa dari keduanya yang akan menang, kita sungguh tahu pasti bahwa kitalah yang menjadi pihak kalah …"



30- Kantor berita Armenews memuat laporan pada tanggal 18 April 2007 yang memuat kata-kata, "Perjuangan melawan evolusi yang dilancarkan di Turki tampaknya telah berakhir dalam kemenangan yang nyaris mutlak."



31- Sebuah situs pendukung evolusi yang terbit dalam bahasa Italia, Dragor, memuat sebuah telaah berjudul "Darwin, Perpisahan?" Telaah tersebut membandingkan pengaruh Atlas Penciptaan di Prancis dan Italia dan menekankan bahwa hampir mustahil menghentikan paham penciptaan Islam yang dipimpin Harun Yahya. "Berapa lama lagi Prancis mampu bertahan?" tanyanya.



32- Terbitan tanggal 24 Juni 2007 dari The Washington Times memuat laporan tentang Fakta Penciptaan, yang sedang tumbuh menguat di negara-negara Eropa. Laporan tersebut mengutip Hervé Le Guyader, pakar biologi dari Universitas Paris, yang menyebut tantangan dari para pemikir Islam "jauh lebih berbahaya dari upaya-upaya penganut paham penciptaan sebelumnya, yang seringkali berasal dari Inggris."



33- Sebuah laporan dalam terbitan tanggal 29 Maret 2007 dari Stern, satu di antara majalah terpenting di Jerman, mengatakan "Sebuah buku menyerupai sambaran guntur. … Sangatlah jelas dari permulaannya: Buku ini sama sekali berbeda!"



34- Harian Prancis Lyon Capitale menjuluki Harun Yahya sebagai "Penganut Penciptaan paling giat saat ini," pada tanggal 13 Februari 2007.



35- Terbitan tanggal 29 Juni 2007 dari Süddeutsche Zeitung, harian yang tergolong beroplah terbesar di Jerman, menyebut Atlas Penciptaan Harun Yahya sebagai "sebuah buku yang dihiasi dengan gambar-gambar mengejutkan dari kerajaan tumbuhan dan hewan."
[ Read More ]